Pentingnya Belajar Matematika
Putri Laily Tsani M
07:49
Setiap kita mendengar “ matematika” pasti langsung terlintas dengan angka, symbol, rumus, dan perhitungan. Hal-hal yang terlintas tersebut memang betul dan benar adanya, karena memang itulah ciri khas matematika, ada angka, tambah, lalu kurang, dan pembagian.
Bagi orang Yunani, matematika tidak hanya meliputi pengetahuan namun mengenai ilmu falak(Astronomi), sedangkan orang Arab, menyebut matematika ialah ilmu al-hisab, artinya ilmu berhitung. Para ahli filsafat dan ahli matematika telah mencoba membuat berbagai definisi matematika, tetapi sampai sekarang belum ada yang menyatakan bahwa jawabannya adalah yang terakhir. Belum ada definisi yang disepakati untuk menjelaskan matematika itu sendiri apa. Berikut ini beberapa definisi berdasarkan beberapa referensi.
1. Matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang.
2. Matematika adalah ilmu tentang besaran (kuantitas).
3. Matematika adalah ilmu tentang hubungan (relasi).
4. Matematika adalah ilmu tentang bentuk (abstrak).
5. Matematika adalah ilmu yang bersifat deduktif.
6. Matematika adalah ilmu tentang struktur-struktur yang logika
2. Matematika adalah ilmu tentang besaran (kuantitas).
3. Matematika adalah ilmu tentang hubungan (relasi).
4. Matematika adalah ilmu tentang bentuk (abstrak).
5. Matematika adalah ilmu yang bersifat deduktif.
6. Matematika adalah ilmu tentang struktur-struktur yang logika
Definisi-definisi yang ada semuanya benar, namun berdasar sudut pandang tertentu. Sebab, jika matematika dikatakan ilmu pasti juga tidak bisa. Contohnya, kita semua pasti tahu bahwa 1+1 = 2, kan? namun dalam basis bilangan biner 1+1 = 0 , loh kok bisa? Iya tentu bisa !
Lalu apa gunanya mempelajari matematika? Mempelajari limit, integral, deferensial, trigonometri dan materi matematika lainnya? Sebenarnya pertanyaan tersebut sudah tidak asing lagi ditelinga kita, mungkin tidak akan berhenti dan akan selalu terdengar.
Penulis akan memaparkan pentingnya belajar matematika dimana matematika ini bukan hanya sekedar sebagai standar kelulusan Ujian atau hafalan rumus-rumus tetapi karena memang ada kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut manfaat-manfaat mempelajari matematika yang perlu untuk diketahui:
1. Mempelajari Matematika sekaligus menguatkan iman kepada Allah SWT
Banyak orang mengatakan bahwa matematika itu jauh dari Agama. Baik, coba kita ulas mengenai ‘Kata orang’ ini.
Matematikawan muslim seperti Al Khawarizmi sebagai tokoh terbesar dalam ilmu aljabar dan aritmatika, Ibn Al-Haytham sebagai salah seorang fisikawan muslim dan ahli astronomi, filosofi, kedokteran dan ahli matematika dalam bidang geometri dan aritmatika, Al-Biruni seorang ahli dibidang geometri , aritmatika (termasuk bilangan Phi), trigonometri, serta Omar Khayyam ahli dibidang geometri dan aljabar . Sejarah tokoh-tokoh matematika tersebut menunjukan bahwa matematikawan muslim mengembangkan matematika terintegrasi dengan agama. Integrasi dan Agama bertujuan untuk menyeimbangkan sisi intelektual dan spiritual.
Matematikawan muslim seperti Al Khawarizmi sebagai tokoh terbesar dalam ilmu aljabar dan aritmatika, Ibn Al-Haytham sebagai salah seorang fisikawan muslim dan ahli astronomi, filosofi, kedokteran dan ahli matematika dalam bidang geometri dan aritmatika, Al-Biruni seorang ahli dibidang geometri , aritmatika (termasuk bilangan Phi), trigonometri, serta Omar Khayyam ahli dibidang geometri dan aljabar . Sejarah tokoh-tokoh matematika tersebut menunjukan bahwa matematikawan muslim mengembangkan matematika terintegrasi dengan agama. Integrasi dan Agama bertujuan untuk menyeimbangkan sisi intelektual dan spiritual.
Model integrasi matematika dan Al Quran dalam pembelajaran matematika telah dikembangkan sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Abdussakir (2018) yakni:
- Mengembangkan matematika dari Al Quran
- Menggunakan matematika untuk melaksanakan Al Quran.
- Menggunakan matematika untuk menguak keajaiban matematis Al Quran
- Mengajarkan matematika dengan nilai nilai Al Quran.
Sehingga dengan belajar matematika kita senantiasa mengingat Allah SWT bahwa Allah SWT adalah ahli matematika sesungguhnya, Al Quran sudah menyatakan bahwa segala sesuatu diciptakan secara matematis. Dalam surah Al-Qamar ayat 49 :
Artinya: Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. . [ Q.S Al-Qamar: 49]
Dengan kata lain, semua ciptaan Allah yang ada di alam ini jelas ukurannya, jelas ketentuannya, ada aturannya, berarti ada rumusnya, atau ada formalasi persamaannya.
Namun perlu diingat bahwasannya matematika bukan segala-galanya dalam hidup ini, matematika hanya alat bagi manusia untuk bisa mengelola hidupnya agar lebih baik, lebih terarah, lebih efisien, lebih tepat sasaran dan lebih maju lagi dan bertumbuh. Sebab, dengan pengetahuan dan keterampilan matematika seseorang akan mencoba terhindar dari kesalahan, kecelakaan, pemborosan, kesian-siaan, serta kegelapan. insyaAllah..
Artinya: Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. . [ Q.S Al-Qamar: 49]
Dengan kata lain, semua ciptaan Allah yang ada di alam ini jelas ukurannya, jelas ketentuannya, ada aturannya, berarti ada rumusnya, atau ada formalasi persamaannya.
Namun perlu diingat bahwasannya matematika bukan segala-galanya dalam hidup ini, matematika hanya alat bagi manusia untuk bisa mengelola hidupnya agar lebih baik, lebih terarah, lebih efisien, lebih tepat sasaran dan lebih maju lagi dan bertumbuh. Sebab, dengan pengetahuan dan keterampilan matematika seseorang akan mencoba terhindar dari kesalahan, kecelakaan, pemborosan, kesian-siaan, serta kegelapan. insyaAllah..
2. Relavan dengan konsep kehidupan sehari-hari
Matematika melekat dalam kehidupan sehari-hari, dari hal yang paling sederhana seperti ketika kita memperhitungkan uang saat hendak membeli sesuatu, sampai hal yang paling kompleks yang digunakan pada bidang astronomi menggunakan ilmu trigonometri untuk mempelajari alam semesta sehingga dibutuhkan sebuah permodelan alam semesta, lalu pada bidang kedokteran menggunakan ilmu dosimetri yang merupakan cabang dari radioterapi yang berhubungan dengan penggunaan sinar-X dimana ilmu kalkulus sangat berperan, serta banyak penemuan-penemuan hebat di dunia, dengan semua pakar di semua bidangnya masing-masing memiliki keterampilan matematika yang luar biasa.
Maka dari itu matematika dijuluki sebagai The queen of sciences karena perannya sebagai induk atau dasar ilmu pengetahuan sehingga bisa dikatakan bahwa diera modern saat ini baik bidang kedokteran, biologi, sosial, ekonomi dan bisnis, kimi, fisika, dan ilmu pengetahuan lainnya tetap mempelajari matematika sebagai penunjang atau dasar perkembangan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Penulis akan memberikan satu contoh konsep matematika yang berkaitan dengan kehidupan yang akan buat kalian berkata “Ohiya, kok betul ya? Kok bisa ya?”
Oke, kita belajar Ikhlas menurut konsep matematika. Ikhlas menurut matematika berdasarkan pembagian 1 dan 0 :
• 1 : 2 = 0,5 ( 0,5 < 1)
Artinya, jika kita memberi sesuatu sebanyak 1 , dan mengharapkan lebih besar (2) dari apa yang kita berikan, maka yang kita dapat justru lebih kecil dari apa yang kita beri.
• 1 : 1 = 1 ( 1 = 1 )
Artinya, jika kita memberi sesuatu sebanyak 1 dan mengharapkan mendapat sesuatu yang sama dengan apa yang diberikan maka kemungkinan yang didapatkan ialah sama.
• 1 : 0 = ∞ ( tak terdefinisi )
Artinya, ketika kita memberi sesuatu namun tidak mengharapkan apapun / balasan (0) maka yang kita dapat ialah tak terhingga atau dalam bahasa matematika tak terdefinisi.
Itulah yang dinamakan ikhlas menurut matematika. Gimana ? setuju, kan ?
Maka dari itu matematika dijuluki sebagai The queen of sciences karena perannya sebagai induk atau dasar ilmu pengetahuan sehingga bisa dikatakan bahwa diera modern saat ini baik bidang kedokteran, biologi, sosial, ekonomi dan bisnis, kimi, fisika, dan ilmu pengetahuan lainnya tetap mempelajari matematika sebagai penunjang atau dasar perkembangan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Penulis akan memberikan satu contoh konsep matematika yang berkaitan dengan kehidupan yang akan buat kalian berkata “Ohiya, kok betul ya? Kok bisa ya?”
Oke, kita belajar Ikhlas menurut konsep matematika. Ikhlas menurut matematika berdasarkan pembagian 1 dan 0 :
• 1 : 2 = 0,5 ( 0,5 < 1)
Artinya, jika kita memberi sesuatu sebanyak 1 , dan mengharapkan lebih besar (2) dari apa yang kita berikan, maka yang kita dapat justru lebih kecil dari apa yang kita beri.
• 1 : 1 = 1 ( 1 = 1 )
Artinya, jika kita memberi sesuatu sebanyak 1 dan mengharapkan mendapat sesuatu yang sama dengan apa yang diberikan maka kemungkinan yang didapatkan ialah sama.
• 1 : 0 = ∞ ( tak terdefinisi )
Artinya, ketika kita memberi sesuatu namun tidak mengharapkan apapun / balasan (0) maka yang kita dapat ialah tak terhingga atau dalam bahasa matematika tak terdefinisi.
Itulah yang dinamakan ikhlas menurut matematika. Gimana ? setuju, kan ?
3. Meningkatkan pola pikir
Menurut Sujiwo Tejo (Cak Nun) matematika ialah melatih konsistensi logika, tidak ada pelajaran yang bisa melatih logika secara kuat selain matematika. Sedangkan menurut Johnson dan Myklebust yang dikutip oleh Mulyono Abdurrahman "Matematika adalah bahsa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan kekurangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir.".
Ketika mendapat permasalahan matematika ataupun soal-soal matematika, kita biasanya akan diminta untuk menjawabnya secara logis, realistis, sistematis dan matematis sehingga dari situ pembentukan karakter pola pikir yang logis, realistis, sistematis dan matematis akan terbentuk dan akan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengenali pola dalam kehidupan sehari-hari, ini memberi kesempatan kepada kita untuk memiliki cara yang lebih baik dalam memahami atau menafsirkan informasi dan bertindak melakukan sesuatu.
4. Meningkatkan mutu SDM
Dari data PISA (PISA merupakan program tiga tahun sekali yang digagas oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) untuk mengukur kompetensi belajar peserta didik global).
Hasil survei PISA 2018 menempatkan Indonesia di urutan ke-74, alias peringkat keenam dari bawah. Dalam kategori Matematika, Indonesia ada di peringkat ke-7 dari bawah dengan skor 379 (rata-rata OECD 489). Dari data tersebut menunjukkan bahwa masih kurangnya kemampuan siswa terhadap Matematika.
Dalam dunia pendidikan, salah satu pembelajaran yang mampu membentuk suatu masyarakat yang ber al-akhlaqul karimah dan terdapat sosial yang sumber daya manusia terpenuhi adalah pembelajaran pendidikan matematika. Tidak heran bahwa matematika menjadi pelajaran wajib sejak jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi meskipun bukan dari jurusan matematika. Namun mereka mempelajari statistika. Karena dibutuhkannya kualitas individu guna membentuk masyarakat ber al-akhlaqul karimah dengan harapan dapat menghasilkan SDM berkepribadian baik secara individu maupun sosial, dan dapat meningkatkan prestasi akademik serta profesionalisme di bidang masing-masing.
5. Belajar matematika juga bisa belajar seni
Seni kaligrafi tidak jauh beda dengan seni rupa lainnya seperti melukis, menggambar atau memahat pada umumnya. Hal yang membedakan dari seni kaligrafi dengan seni rupa lainnya adalah pemakaian tulisan atau abjad arab yang biasanya mengandung sebuah arti dalam tulisan kaligrafinya.
Ternyata konsep Geometri bisa ditemukan dalam seni Kaligrafi loh ! Coba kita lihat gambar dibawah ini
Seni kaligrafi tidak jauh beda dengan seni rupa lainnya seperti melukis, menggambar atau memahat pada umumnya. Hal yang membedakan dari seni kaligrafi dengan seni rupa lainnya adalah pemakaian tulisan atau abjad arab yang biasanya mengandung sebuah arti dalam tulisan kaligrafinya.
Ternyata konsep Geometri bisa ditemukan dalam seni Kaligrafi loh ! Coba kita lihat gambar dibawah ini
Source : Nanang Nabhar Fakhri Auliya, ETNOMATEMATIKA KALIGRAFI SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA DI MADRASAH IBTIDAIYAH, dalam Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2018)
Dari gambar diatas kita bisa mempelajari Geometri Transformasi khususnya konsep Refleksi. Konsep refleksi atau Refleksi adalah suatu transformasi yang memindahkan suatu titik pada bangun geometri dengan menggunakan sifat benda dan bayangannya pada cermin datar.
Coba kita lihat gambar ke 2
Source : Nanang Nabhar Fakhri Auliya, ETNOMATEMATIKA KALIGRAFI SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA DI MADRASAH IBTIDAIYAH, dalam Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2018)
Dari gambar di atas kita bisa mempelajari konsep geometri dalam pembuatan kaligrafi yang digunakan adalah konsep perputaran atau rotasi.
Keren ya! Bahkan dalam seni Kaligrafi pun bisa ditemukan konsep matematikanya. Kita juga bisa membuat kaligrafi dengan aturan matematika supaya karya yang dihasilkan lebih rapih, terstruktur, dan mempunyai nilai seni yang tinggi.
6. Membantu mendapatkan pasangan yang ideal
Dalam point yang ke 6 ini penulis dapatkan ketika mengikuti salah satu kegiatan Jurusan dan diisi oleh salah satu dosen matematika di IAIN Kudus. Masa sih dengan belajar matematika bisa menemukan pasangan yang ideal? Hehehe
Melihat poin ke 3, belajar matematika dapat membantu kita mengenali pola dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pola memahami pasangan. Memang banyak pendekatan untuk mengetahui kepribadian yang akan menjadi pasangan kita. Dan salah satu caranya dengan belajar matematika meskipun tidak menjadi orientasi utama, tetapi bisa jadi salah satu bentuk Ikhtiar (wuidiihh) :)
Sedemikian sehingga, dari ke-6 yang sudah penulis sebutkan, membuktikan bahwa belajar matematika mempunyai banyak manfaat apabila digunakan sesuai dengan kebutuhannya. Pun penulis tidak memaksa semua orang untuk menjadi matematikawan karena matematika masuk kedalam kecerdasan eksakta yang tidak semua orang miliki namun bisa apabila mau belajar.
Belajar matematika tidak akan ada gunanya bagi yang tidak mau menggunakannya. So, let’s make mathematics to be a part of our life, jangan biarkan matematika menjadi sesuatu yang menakutkan :)
Referensi:
- Al Quran
- Akal, pikiran dan pengalaman
- Abdussakir, Jurnal “INTEGRATING MATHEMATICS AND RELIGIOUS TEACHINGS AND VALUES IN ELEMENTARY AND SECONDARY SCHOOL”, presented in The 1st International Conference on Mathematics and Islam (ICMIs) 2018, Mataram, August 3th-5th 2018.
- Mutijah, Model Integrasi Matematika dengan Nilai- nilai Islam dan Kearifan Lokal Budaya dalam Pembelajaran Matematika, dalam Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2018)
- Nanang Nabhar Fakhri Auliya, ETNOMATEMATIKA KALIGRAFI SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA DI MADRASAH IBTIDAIYAH, dalam Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2018)
- Muniri, KONTRIBUSI MATEMATIKA DALAM KONTEKS FIKIH, dalam Jurnal TA’ALLUM, Vol. 04, No. 02, November 2016.
- https://kumparan.com/kumparansains/menilik-kualitas-pendidikan-indonesia-menurut-pisa-3-periode-terakhir-1sO0SlXNroC/full